Cari Blog Ini

Selasa, 17 Mei 2011

KH. Abdul Hamid R.A. Pasuruan Jatim

Riwayat K.H. Abdul Hamid Pasuruan

POSOAN
     Romadhon tahun 1982, kebetulan saya diajak oleh kawan saya untuk "Posoan" (Pondok Romadhon)  Alhamdulillah bilamana saja kawan-kawan saya kala itu tidak mengajak ke Pondok ini, mungkin sampai sekarangpun tidak pernah sampai berjumpa dengan Beliau Kyai Hajji Abdul Hamid ini, karena karakter saya ini suka menyendiri tidak suka bepergian Dan Beliu sekarang sudah tidak di Bumi yang fana ini. Kami bertiga bersahabat sejak di Madrosah Tsanawiyah di desa kami, tetapi kali ini berpisah dalam rangka meneruskan Jenjang  Pendidikan yang berbeda. Saya meneruskan sekolah swasta di Tuban Kota, sedangkan kedua sohabatku satu di Pon Pes Langitan Tuban dan yang satunya lagi di Pon Pes Den Anyar Jombang. Kami bertiga berangkat tiga hari sebelum masuk bulan Romadhon,. Sesampai di Pondok Kyai Hamid (lupa nama Pondoknya : yang jelas lebih-kurang 100M.  Jl. Jawa ke arah Barat Daya Masjid Jami' Pasuruan). Di Sana ternyata banyak Kawan kawan baru sedaerah tatapi tidak saling kenal bahkan ada
yang jadi saudara sepupu Istri saya Umam" dari Panyuran Tuban (sekarang telah meningal dunia 'semoga Allah S.W.T. mengampuni dosa2nya).. sedangkan kedua kawanku ini sudah punya kesepakatanketemuan lagidengan sobat-sobatnya di Pondok Den Anyar Jombang, dan kawan dekatnya Putra Kyai Langitan (koncone koncoku).  Dan saya turut serta nimbrung bertemanan dengan kawan mereka dari Pondok asal mereka Den Anyar. Alhamdulillah dapat kawan baru.Yang saya ingat "Ridhwan" dari Gresik (lupa kampunnya). tatapi kemana mana kami pergi selalu bertiga , buka Puasa, makan Sahur (berpisahnya masuk Kamar Mandi). sholat Jum'at ke Masjid Jami' Pasuruan berjalan lebih-kurang 100M. ke Timur Laut.
Dalam mengikuti Program Pengajian Romadhon inilah kami bertiga yang berbeda. yang dari Langitan mengikuti Tafsir Jallalain, Fathul Mu'in sedangkan kami berdua hanya Fathul Qorib dan Sulam Safinah setelah sholat Dhuhur. dan dilanjutkan sholat 'Ashar berjama'ah dilanjutkan membaca Al-Qur-an sendiri-sendiri sampai menjelang buka Puasa 
bersama-bersama mendengarkan tausiyah dari salah seorang Kyai (Habib : lupa namanya). Kalau nggak salah Habib Idris atau Habib Idrus yang didampingi Oleh mBah Kyai Hajji Abdul Hamid hingga bedug Maghrib tiba, dan buka bersama (sekedar membatalkan puasa). Sholat maghrib terus do'a. Posoan ini berlangsung hingga menjelang hari lebaran tiba. Namun Karena bekal kami tak mencukupi itu, maka pas setelah 17hari (17Romadhon) kami mohon pamit dan Showan Kepada Kyai Abdul Hamid. Sa'at inilah kami bertiga berhadapan Panjenenganipun Mbah Yai. Salah seorang kawan saya ada yang diberi uang " Iki Lho kanggo lungo kaji" (Ini lho untuk pergi hajji)". Ngedikane mBah Yai sambil memberikan uang sebesar Rp. 500.(uang 500 rupiah saat itu belum dapat apa2,
apalagi sekarang!) bahwa itulah suatu keistimewaan (Ma'rifat) yang ada pada beliau, tidak dimiliki oleh orang2 biasa. Dan ternyata betul memang..! 
lebih kurang 1tahun, kawan kami pergi hajji. Tetapi Kawan saya pada saat itu juga ditegur secara halus, sambil tersenyum. Beliau menarik sehelai jenggot  dari kawan saya sambil ngendiko "Sakit...!?".
Beliau lahir di Lasem Rembang propinsi Jawa tengah namalengkapnya adalah Abdul Hamid bin abdulloh bin Umar basyaiban ba’alawi dan masih ada nasab dari Rosululloh SAW. Sejak kecil beliau di didik langsung oleh ayahnya hingga usia 15 tahun dan di masukan ke pondok pesantren Tremas pacitan.Beliau kembali kepasuruan dan berguru dengan Habib ja’far bin syaikhon Assegaf, disinilah beliau mulai dan mungkin mengasah diri dengan pancaran ruhhul ilahiyah yang begitu cemerlang. di Pasuruan ini pula beliau semakin mendekatkan diri pada kalangan ulama dan habaib kususnya dengan Habib Ja’far assegaf yang merupakanguru utama beliau. bersama habib ja`far inilah potensi spiritual beliau
semakin terasa, hal ini diakui oleh habib ja`far bahwa dibanding murid yang lain, kyai hamid memiliki keunggulan tersendiri yang sangat sulit dicapai oleh orang lain. kekaguman dan kepercayaan habib ja`far diwujudkan dengan dipercayakanya Kyai Hamid untuk menjadi imam sholat Maghrib dan isya` di kediaman habib ja`far, meski demikian kyai hamid tetap tidak mengurangi takzim beliau kepada sang guru, begitu merendahnya kyai hamid dihadapan habib ja`far ibarat penda ditangan pemiliknya, Pena tidak akan bergerak jika tidak digerakan pemiliknya, demikian juga kyai hamid keberadaanya seakan hilang dan menyatu dengan habib ja`far. keunggulan kyai hamid di bidang keilmuan mungkin dapat diungguli oleh orang lain, namun dua hal menjadi kelebihan tesendiri bagi kyai hamid adalah sifat zuhud dan tawadhu yang jarang dimiliki oleh orang lain. bahkan ketika habib ja`far wafat ketika ziaroh ke makam habib ja`far kyai hamid sangking  takzimnya dan tawadu nya tidak berani duduk lurus pada posisi kepala tapi selalu duduk pada posisi kaki habib ja`far. inilah sifat tawaddhu beliau yang sangat tinggi.
Karomah kewaliaan yang diberikan Alloh swt kepada beliau sudah tampak ketika beliau masih hidup suatu ketika ada seseorang meminta nomer togel kepada Kyai Hamid. oleh kyai hamid diberi dengan syarat jika dapat uangnya harus dibawa kehadapan kyai hamid. Dan oleh orang tersebut dipasanglah nomer tersebut dan menang. Uang nya dibawa kehadapan kyai hamid. oleh kyai uang tersebut dimasukan ke dalam bejana dan disuruh melihat apa isinya. dan terlihat isinya darah dan belatung. kyai hamid berkata “tegakah saudara memberi makan anak istri saudara dengan darah dan belatung?”. orang tersebut menangis dan pulang kemudian bertobat. setiap pergi ke manapun kyai hamid selalu didatangi oleh umat, yang berduyun duyun meminta doa padanya. bahkan ketika naik haji ke Makkah pun banyak orang tak dikenal dari berbagai bangsa yang datang dan berebut mencium tangannya. darimana orang tau tentangd erajat Kyai Hamid? mengapa orang selalu datang memuliakanya?konon inilah keistimewaan beliau, beliau derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT.


1 komentar:

PEROLEHAN MEDALI ASIAN GAMES 2018


RANK

NEGARA

EMAS

PERAK

PRUNGGU

TOTAL

1

China

132

92

65

289

2

Japan

75

56

74

205

3

Rep. of Korea

49

58

70

177

4

Indonesia

31

24

43

98

5

Uzbekistan

21

24

26

71

6

Iran

20

20

22

62

7

Chinese Taipei

17

19

31

67

8

India

15

24

30

69

9

Kazakhstan

15

17

44

76

10

DPR Korea

12

12

13

37

11

Bahrain

12

7

7

26

12

Thailand

11

16

46

73

13

Hong Kong, China

8

18

20

46

14

Malaysia

7

13

16

36

15

Qatar

6

4

3

13

16

Mongolia

5

9

11

25

17

Vietnam

4

16

18

38

18

Singapore

4

4

14

22

19

Philippines

4

2

15

21

20

United Arab Emirates

3

6

5

14

21

Kuwait

3

1

2

6

22

Kyrgyzstan

2

6

12

20

23

Jordan

2

1

9

12

24

Cambodia

2

0

1

3

25

Saudi Arabia

1

2

3

6

26

Macau, China

1

2

2

5

27

Iraq

1

2

0

3

28

Korea

1

1

2

4

29

Lebanon

1

1

2

4

30

Tajikistan

0

4

3

7

31

Laos

0

2

3

5

32

Turkmenistan

0

1

2

3

33

Nepal

0

1

0

1

34

Oman

0

1

0

1

35

Pakistan

0

0

4

4

36

Afghanistan

0

0

2

2

37

Myanmar

0

0

2

2

38

Syria

0

0

1

1

39

Bangladesh

0

0

0

0

40

Bhutan

0

0

0

0

41

Brunei Darussalam

0

0

0

0

42

East Timor

0

0

0

0

43

Maldives

0

0

0

0

44

Palestine

0

0

0

0