Tidak disebut satu persatu masing lagu apa oleh siapa.
Kronologi ceritanya dalam lagu “Bawang Merah Bawang Putih” tentang ibu, anak tiri dan anak anak sendiri (kandung) dari ibu tiri yang sebagai Bawang Merahnya. Bawang Merah adalah anak tiri, anak bawaan dari ibu Tiri yang sama kejam dan sama jahatnya, sedangakan Bawang Putih adalh pihak korban atas kekejaman, sebagaima dalaam cerita lagu yang pernah populer di era ‘60an, “Ibu Tiri”.
Kalau hanya menengok sisi kalakuan jelek dan baik memang terkesan mendidik, bahwa perangai jelek dan baik akan terbukti “Becik ketitik, olo ketoro” terkalahkan oleh kebaikan dan kebenaran, tanpa memperhatikan cerita sang Ibu Tiri yang disudutkan berakibat dampak aspek psychologie berakibat kharakter baru menaruh bencinya anak kepada para ibu tiri.
“Ya nasb ... ya nasib ... , ” kalimat itulah yang bakal disebut oleh para ibu tiri.
Dan selanjutnya mengumpat “Sialan tu lagu”.
Lagu ini “Bawang Merah, Bawang Putih” sebaiknya tidak ada. Sebab lagu yang maksudnya mendidik, namun malah merusaknya. Asumsi dan Konotasi negatif yang bakal timbul terhadap semua Ibu tiri, adalah semua kejam. Padahal itu hanya dongeng belaka. Dalam Islam tidak begitu. Ibu adalah nomor wahid, tidak ada istilah ibu kandung atau ibu tiri. Bukankah antara Isma’il dan Ishaq adalah saudara tiri, Dan siti Khodijah ibu tiri Fatimah istri Ali Karomah Wajhah ?.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
___________________
Side A : ________
Side B : ________
_______________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar