Cari Blog Ini
Minggu, 23 Oktober 2016
Ketika ngetik discografi D’lLoyd di google telusur, terdapat tulisan yang menjanjikan bagi saya. “Kumpulan D'lloyd - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas .... “. Ternyata sungguh lucu bikin ngekel bukan main disana cuma menyalin judul lagu yang disajikan dari blog music, rupanya. Tidak jelas kapan lagu2 tersebut dirils. Entah siapa yang menulis dan mengunggahnya. https://ms.wikipedia.org/wiki/Kumpulan_D%27lloyd
Tetapi begitu saya ganti dimesin telusur google dengan kata kunci berbeda “Sam D’lloyd”, berbeda hasil. Cukup akurat tentang sumber beserta tahun dan musisinya. Namun tidak banyak kita jumpai album rilisnya. Lain dengan Koes Plus, yang begitu sangat besar penggemarnya, sehingga akurasi tahun rilisnya mendekati tepat.
Syamsuar Hasyim
Bersama gitaris Bartje Van Houten, Sam ikut mendirikan grup musik D’Lloyd pada awal tahun 1969. Oleh Bartje yang menjadi pemimpin group, Syamsuar Hasyim langsung didaulat sebagai vokalis utama sejak awal terbentuknya grup ini. Awalnya band ini adalah band instansi yang dibentuk secara internal dalam perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd. Band instansi ini kemudian menamakan diri sebagai D’Lloyd pada akhir tahun 1960-an dengan formasi awal Bartje van Houten (gitar), Andre Gultom (saxophone,flute,vokal), Syamsuar Hasyim (vokal utama), Chairoel Daud (drums), Budiman Pulungan (keyboards), dan Sangkan “Papang” Panggabean (bass).
Sebagai band instansi mereka memiliki keterbatasan dan popularitas yang tak bisa diraih. Oleh sebab itu mereka pun berpikir untuk mencoba masuk dalam dunia musik profesional tanah air yang mulai bertumbuh saat itu. Dengan tetap mengusung nama D’Lloyd pada tahun 1972 mereka berhasil merilis album perdananya pada label Remaco dan mulai dikenal dengan hits “Titik Noda”. Kesuksesan tersebut menjadikan mereka bersemangat untuk berkarya lebih baik pada album berikutnya. Rangkaian sukses kemudian berlanjut dengan berbagai album, dan lagu-lagu yang menjadi hits seperti “Mengapa Harus Jumpa”,”Apa Salah Dan Dosaku”, dsb.
Grup Band ini tumbuh seiring perkembangan popularitas mereka dalam dunia musik. Kepopuleran D’Lloyd sebagai salah satu grup musik legendaris Indonesia tidak pernah padam sejak era 1970-an. D’Lloyd merupakan salah satu band legendaris berhasil mempopulerkan dan mengekalkan lagu-lagunya masa itu bahkan hingga saat ini. Hampir setiap bulan mereka selalu mendapat undangan manggung di luar negeri. Nama D’Lloyd tak Cuma populer di tanah air tapi mereka juga punya jutaan penggemar di Malaysia dan Singapura. Beberapa lagu hits mereka yang populer seperti “Keagungan Tuhan”, “Tak Mungkin”, “Oh Di Mana”, “Karena Nenek”, “Semalam di Malaysia”, “Cinta Hampa”, dan “Mengapa Harus Jumpa” cukup mempesona serta meghibur. Selain itu juga ada lagu-lagu yang sangat populer lainnya seperti ; “Hidup Di Bui”, “Sendiri”, “Adinda Sayang”, “Tolonglah Tolong”, “Rock’n Roll Music”, “Gubahanku”, dll. Kebanyakan lagu-lagu hits dan popular D’Lloyd diciptakan oleh sang gitaris, Bartje Van Houten (Barce), disamping sang vokalis utamanya, Syamsuar Hasyim (Sam). Meski begitu anggota lainnya juga ada yang menciptakan lagu untuk D’Lloyd, seperti Budiman Pulungan menciptakan “Rock’N Roll Music”(1976,) Papang menciptakan “Gubahanku”, Andre Kasiman Gultom menciptakan “Jangan Salah Pilih”, dll.
Lagu-lagu dan musik D’Lloyd enak didengar, chord-nya sederhana (mirip Koes Plus), dan lirik tidak muluk-muluk. Group band berusia lebih dari 4 decade ini telah merekam ratusan lagu.[1] Hingga kini D’Lloyd telah menghasilkan lebih kurang 100 buah album. Album mereka terdapat dalam pelbagai irama seperti Popular, Keroncong, Mandarin, Betawi, dan
Cengkok Melayu Sam yang Sempurna
Salah satu kelebihan dari D’Lloyd adalah kekhasan suara dari Sam sang vokalis. Putra asli Sumatera ini memiliki cengkok suara yang pas untuk berbagai jenis musik. Terutama untuk musik berirama Melayu yang nyaris sempurna dibawakannya. Oleh sebab itulah lagu-lagu mereka sangat disukai di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Menurut Bartje, musik D’Lloyd sudah menyatu dengan suara Sam, sehingga menjadi ciri khas musik grup itu. Mereka terbentuk dengan jati diri, mereka sudah menyatu, dan suaranya menjadi ciri D’Lloyd https://id.wikipedia.org/wiki/Syamsuar_Hasyim
Komposisi personel yang pernah menggawangi band ini sebelum kematian Sam adalah :
01. Syamsuar Hasyim (Sam) - Penyanyi utama, (wafat 9 Juni 2012)
02. Bartje Van Houten - pemain gitar utama, (pemimpin band)
03. Andre Kasiman Gultom - flute/saxaphone/vokalis, (wafat 1976)
04. Chairoel Daud - drum/vokalis, (wafat 30 September 2014)
05. Budiman Pulungan - keyboard, (wafat 30 November 2008)
06. Sangkan Panggabean (Papang) - bass, (wafat, 1993)
07. Juhanny Fatmarida Susilo (Yuyun) - flute/saxophone (sejak 1976)
08. Reshamal Denkel (Kamal) - bass, (1993- wafat 2003)
09. Yustian - gitar kedua, (1975 - 1985)
10. Oetje F. Tekol (Toto/Totok) - bass, (sejak, 2003-2010)
11. Ade Aviantara - bass (sejak 2010)
12. Budi - bass (2012)
13. Chandra Chasmala - Keyboard, (sejak, 2008)
_____________________
Di album ini mungkin inilah Hetty Koes Endang sebagai artis pendatang, dicoba alias trik oleh pihak studio Remaco sebagai bintang tamu yang sekagus agar supaya pencinta musik, terutama penggemar D’lloyd bisa mengenal artis baru ini, ditaruhlah di posisi B (side B). Lumayanlah pembeli kaset puas, sebab ada 20 lagu dalam satu album. Hal ini sebagaimana kala itu ada OM Soneta, Meggy Z ada di Side B nya.
Ya wis boww. Saya punya blog yang hanya dominan menyajikan musiknya saja, sebagai hiburan, monggo.
Side A : ____ D’lloyd Pop Melayu Volume 3
03. Pantun Sindir (Voc. Group)
09. Pandang Pandangan (Voc. Sam & Group)
Side B : ____ Hetty Koes Endang Bersama D’lloyd Pop Melayu Volume 2
17. Harta Karun (Cipt Amien)
19. Mariana (Cipt Amien)
________
Terkait album lain :
______________
Diposting oleh
Qomar uddin
Label:
'70AN,
D'LLOYD,
HETTY KOES ENDANG,
POP MELAYU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PEROLEHAN MEDALI ASIAN GAMES 2018
RANK | NEGARA | EMAS | PERAK | PRUNGGU | TOTAL |
1 | China | 132 | 92 | 65 | 289 |
2 | Japan | 75 | 56 | 74 | 205 |
3 | Rep. of Korea | 49 | 58 | 70 | 177 |
4 | Indonesia | 31 | 24 | 43 | 98 |
5 | Uzbekistan | 21 | 24 | 26 | 71 |
6 | Iran | 20 | 20 | 22 | 62 |
7 | Chinese Taipei | 17 | 19 | 31 | 67 |
8 | India | 15 | 24 | 30 | 69 |
9 | Kazakhstan | 15 | 17 | 44 | 76 |
10 | DPR Korea | 12 | 12 | 13 | 37 |
11 | Bahrain | 12 | 7 | 7 | 26 |
12 | Thailand | 11 | 16 | 46 | 73 |
13 | Hong Kong, China | 8 | 18 | 20 | 46 |
14 | Malaysia | 7 | 13 | 16 | 36 |
15 | Qatar | 6 | 4 | 3 | 13 |
16 | Mongolia | 5 | 9 | 11 | 25 |
17 | Vietnam | 4 | 16 | 18 | 38 |
18 | Singapore | 4 | 4 | 14 | 22 |
19 | Philippines | 4 | 2 | 15 | 21 |
20 | United Arab Emirates | 3 | 6 | 5 | 14 |
21 | Kuwait | 3 | 1 | 2 | 6 |
22 | Kyrgyzstan | 2 | 6 | 12 | 20 |
23 | Jordan | 2 | 1 | 9 | 12 |
24 | Cambodia | 2 | 0 | 1 | 3 |
25 | Saudi Arabia | 1 | 2 | 3 | 6 |
26 | Macau, China | 1 | 2 | 2 | 5 |
27 | Iraq | 1 | 2 | 0 | 3 |
28 | Korea | 1 | 1 | 2 | 4 |
29 | Lebanon | 1 | 1 | 2 | 4 |
30 | Tajikistan | 0 | 4 | 3 | 7 |
31 | Laos | 0 | 2 | 3 | 5 |
32 | Turkmenistan | 0 | 1 | 2 | 3 |
33 | Nepal | 0 | 1 | 0 | 1 |
34 | Oman | 0 | 1 | 0 | 1 |
35 | Pakistan | 0 | 0 | 4 | 4 |
36 | Afghanistan | 0 | 0 | 2 | 2 |
37 | Myanmar | 0 | 0 | 2 | 2 |
38 | Syria | 0 | 0 | 1 | 1 |
39 | Bangladesh | 0 | 0 | 0 | 0 |
40 | Bhutan | 0 | 0 | 0 | 0 |
41 | Brunei Darussalam | 0 | 0 | 0 | 0 |
42 | East Timor | 0 | 0 | 0 | 0 |
43 | Maldives | 0 | 0 | 0 | 0 |
44 | Palestine | 0 | 0 | 0 | 0 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar