Cari Blog Ini

Jumat, 01 Februari 2013

JACK JAZZ LESMANA – (1987) Luka

____________________________
Musisi  :
Jack Lesmana
Guitar
Indra Lesmana
Keyboard (A1, A2, A6, B1, B2, B5)
Jeffrey Tahalele
Bass (A1, A2, A6, B1, B2, B6)
Riza Arsad
Piao (A1, A2, A6, B1, B2, B5
Cendi Luntungan
Drums (A1, A2, A6, B1, B2, B5)
Luka (Oleh : Denny Sakrie)
Kategori:
Musik
Jenis
Jazz
Artis:
Jack Lesmana (Musicbox 1987)
Salah satu album peninggalan Jack Lesmana sebelum menghembuskan nafas terakhir pada 17 Juli 1988.Menampilkan banyak karya standar seperti "Come Rain or ComeShine" karya HaroldArlen ,"Here IsThat Raindy Day" karya John Burke JamesVan Heusenhingga "Stolen Moments" karya Oliver Nelson dan "Days Of Wine And Roses" karya Henry Mancini .Namun entah kenapa ,nama-nama komposer tersebut sama sekali tak dicantumkan di sampul albumnya.
Album ini tampaknya seperti napak tilas Jack Lesmana saat aktif mengelola label Irama milik kakak iparnya Soeyoso Karsono di era 60-an sebagai music director.Di album ini juga ada lagu "Menanti" yang dulu dipopulerkan oleh Nien Lesmana dan "Andaikan" yang dipopulerkan Herry Noerdi.
Titi DJ menyanyikannya dengan semangat pop.Juga ada penyanyi Australia Julie Amiet yang menyenandungkan "When TheSunny Gets Blue","ComeRain orComeShine","Here;sThat Rainy Day",dan "Stolen Moments".
Indra Lesmana memperlihatkan kualitas nya dalam memainkan piano akustikpada lagu "Days of Wine andRoses" karya Henry Mancini.Ini merupakan karya piano standar yang tak semua pianis jazz mampu menghidupkannya dengan baik.Indra Lesmana,adalah salah satu dari pianis yang mampu menginterpretasikannya dengan sempurna.
Album ini didukung sederet pemusik jazz Indonesia dan Australia seperti Jeffrey Tahalele,Cendi Luntungan,Riza Arshad,Kevin Hunt,Steve Hunter,Andy Evans,Steve Elphie dan Tony Buck.

Jazz Lesmana (1930 - 1988)
Saking dedikatifnya terhadap pertumbuhan jazz di Indonesia, nama mendiang Jack Lesmana sering dikonotasikan dengan Jazz Lesmana. Pria berdarah campuran Madura (ayah) dan Jawa Belanda (ibu), ini tak pelak lagi merupakan tokoh penting dalam dunia musik jazz yang pada zamannya memang sering diibaratkan melangkah dengan tersengal-sengal.
Meskipun demikian, ayah dari Indra Lesmana ini, toh terus maju pantang mundur. Dia seolah siap menerima risiko sebagai pemusik yang menggeluti dunia jazz yang jauh dari kilau sinar nan gemerlap.
Irama lenso
Jack Lesmana terlahir dengan nama yang berbau Belanda, Jack Lemmers, di Jember, Jawa Timur, pada 18 Oktober 1930. Namanya berubah menjadi Jack Lesmana setelah mencuatnya gerakan Indonesiasi. Nama Lesmana justru diberikan oleh Bung Karno, proklamator dan presiden pertama negeri ini.
Tak hanya itu, hubungan antara Bung Karno dan Jack Lesmana bahkan bisa disebut dekat. Apalagi pada saat itu Bung Karno tengah gencar-gencarnya mengganyang musik ngak-ngik-ngok yang dianggap produk Barat yang dekaden. Gerakan budaya yang digencarkan Bung Karno adalah menggiatkan musik yang dianggap mewakili tata krama budaya Timur yaitu irama lenso.
Jack Lesmana pun menafsirkan dan memainkan irama lenso itu bersama kelompok yang dipimpinnya saat itu, yakni Orkes Irama. Kelompok yang juga didukung Mas Yos, pemilik perusahaan rekaman Irama Records ini, lalu merilis album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso pada dasawarsa 60-an untuk mengimbangi derasnya budaya Barat yang diwakili musik rockn'roll itu. Di album itu Orkes Irama mengiringi penyanyi top saat itu, seperti Bing Slamet, Titiek Puspa, Lilis Surjani, serta Nien Lesmana, adik kandung Mas Yos yang juga istri Jack Lesmana.
Irama Record
Kontribusi Jack Lesmana dalam industri musik Indonesia mulai tertuang ketika dia bergabung dengan perusahaan rekaman Irama Record milik pengusaha Soejoso. Di sini, Jack Lesmana memiliki peranan penting sebagai penata musik sekaligus music supervisor. Jack tak hanya dikenal sebagai pemusik yang terampil bermain jazz saja. Dia juga bisa memainkan jenis musik apa saja termasuk musik pop. Dalam album yang dirilis Irama Record, Jack Lesmana yang terampil memainkan instrumen gitar, bass, piano, dan trombone, ini, mengiringi sederet penyanyi pop mulai dari Oslan Husein, Nien Lesmana, Ivo Nilakrishna, dan Bing Slamet.
Bahkan bersama Orkes Gita Karana, ia mengiringi penyanyi kanak-kanak Endi dan Adi atau memainkan musik Latin bersama Orkes Gema Irama. Jack juga mengiringi lagu-lagu bernuansa Sunda bersama Orkes Nada Kencana. Di awal dasawarsa 60-an, Jack Lesmana pun mulai mengisi ilustrasi musik film antara lain film bertajuk Malam tak Berembun, Djantung Hati, dan masih banyak lagi. Jelas sudah bahwa Jack Lesmana adalah sosok pemusik serba bisa.
Irama jazz
Pada awal dasawarsa 50-an, ayah dari Indra dan Mira Lesmana ini mulai terlihat berkutat dengan musik jazz dengan membentuk Jack Lesmana Quartet yang antara lain didukung pianis berbakat, Bubi Chen. Selanjutnya, grup ini lalu berubah menjadi Jack Lesmana Quintet.
Di tahun 1959, Jack Lesmana ikut mendukung album Bubi Chen bertajuk Bubi Chen With Strings yang dirilis PT Lokananta. Kabarnya, album ini pernah dibahas oleh Willis Connover, seorang pengamat jazz asal Amerika Serikat.
Di pertengahan era 60-an, Jack Lesmana (gitar) bersama Bubi Chen (piano), Benny Mustafa van Diest (drum), Marjono (flute,saxophone), dan Jopie Chen (bas), membentuk kelompok jazz Indonesian All Stars. Kelompok jazz ini memang sangat menjanjikan. Mereka bahkan mendapat undangan bermain jazz di Australia, Amerika Serikat, serta Jerman.
Melihat kualitas dan kiprah bermusik Indonesian All Stars, seorang peniup clarinet jazz Amerika Serikat yang kebetulan tengah berada di Jakarta tertarik untuk melakukan kolaborasi dalam pertunjukan maupun rekaman. Alhasil muncullah album Djanger Bali yang mereka rekam di MPS Studio Villingen Black Forest Jerman selama dua hari berturut-turut pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1967. Album ini berisikan empat tembang tradisonal Indonesia yaitu, Ilir Ilir, Burung Kakatua, Gambang Suling, dan Djanger Bali. Selebihnya adalah Mahlke karya gitaris Attila Zoller dan Summertime karya George dan Ira Gershwin dari Porgy & Bess.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEROLEHAN MEDALI ASIAN GAMES 2018


RANK

NEGARA

EMAS

PERAK

PRUNGGU

TOTAL

1

China

132

92

65

289

2

Japan

75

56

74

205

3

Rep. of Korea

49

58

70

177

4

Indonesia

31

24

43

98

5

Uzbekistan

21

24

26

71

6

Iran

20

20

22

62

7

Chinese Taipei

17

19

31

67

8

India

15

24

30

69

9

Kazakhstan

15

17

44

76

10

DPR Korea

12

12

13

37

11

Bahrain

12

7

7

26

12

Thailand

11

16

46

73

13

Hong Kong, China

8

18

20

46

14

Malaysia

7

13

16

36

15

Qatar

6

4

3

13

16

Mongolia

5

9

11

25

17

Vietnam

4

16

18

38

18

Singapore

4

4

14

22

19

Philippines

4

2

15

21

20

United Arab Emirates

3

6

5

14

21

Kuwait

3

1

2

6

22

Kyrgyzstan

2

6

12

20

23

Jordan

2

1

9

12

24

Cambodia

2

0

1

3

25

Saudi Arabia

1

2

3

6

26

Macau, China

1

2

2

5

27

Iraq

1

2

0

3

28

Korea

1

1

2

4

29

Lebanon

1

1

2

4

30

Tajikistan

0

4

3

7

31

Laos

0

2

3

5

32

Turkmenistan

0

1

2

3

33

Nepal

0

1

0

1

34

Oman

0

1

0

1

35

Pakistan

0

0

4

4

36

Afghanistan

0

0

2

2

37

Myanmar

0

0

2

2

38

Syria

0

0

1

1

39

Bangladesh

0

0

0

0

40

Bhutan

0

0

0

0

41

Brunei Darussalam

0

0

0

0

42

East Timor

0

0

0

0

43

Maldives

0

0

0

0

44

Palestine

0

0

0

0