Pemrosesan kaset ini waktu di track pertama saya terasa biasa saja. Sebab lagu “Kodokpun Ikut Menyanyi” iramanya persis sebagai mana “Madu dan racun” atau “Singkong dan Keju”. Di kuping saya rasanya norak sekali.
Tetapi ketika pas di lagu / track ketiga “Walau Sekejap” terasa begitu akrab di telinga saya. Dalam benak saya “sepertinya saya pernah dengar lagu ini”, kenal sekali. Padahal walaupun sebenarnya lagu ini terlalui yang mana usia saya sudah diatas aqil baligh alias bocah tuwo, namun karena saya tak pernah mendengar dan kala itu saya lagi gandrungnya dengan music rock “God Bless” yang di pelopori Achmad Albar dan atau Arthur Kaunang vokalis dan basisnya SAS. Maka lagu yang begitu romantis melankolis terlewatkan begitu saja. Maklumlah kala itu “ora nduwe duwit”.
Beda dengan sekarang. Sekarang mah … , semua serba ada. Tanya Sepeda Motor ?, ada. Toko Butik ?, ada. Mobil … ?, juga ada sebelah barat rumah itu kan …. Tonggoku sing nduwe. Lha itu kan sama saja dengan punya kita. Sesekali kan bisa naik mobilnya, to !. coba’ kalau tonggo kere kabeh !???. Blass ding (babar pisan), ora nate numpak mobil.
Saya putar berulang-ulang rasanya tak bosan bosan. Oke sepertinya pernah dinyanyikan “Didi Kempot” tetapi judulnya apa ya ?.
Karena masih penasaran saya buka koleksi di PC. Pas lihat album Seleksi Hits Didi Kempot di track pertama “Sewu Kutho”. Nha betul sekali. Ooo berarti rupanya Didi kempot lagu Sewu Kutho hasil terjemahan dari lagi “Walau Sekejap” dengan judul yang beda. Pinter sekali Didi Kempot.
Side A : ________________
01. Kodokpun Ikut Menyanyi (Arie Wibowo)
04. Tertawalah (Arie Wibowo)
Side B : ________________
07. Kemerdekaan Bukan Akhir Perjuangan (Arie Wibowo)
10. Resah (Arie Wibowo)
__________________________
Ke Album lainnya :
______________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar